Oleh Usman Awang (Tongkat Warran)
Kami mengunjungi pusara bonda, Sunyi pagi disinari suria, Wangi berseri puspa kemboja, Menyambut kami mewakili bonda.
Tegak kami di makam sepi, Lalang-lalang tinggi berdiri, Dua nisan terkapar mati, Hanya papan dimakan bumi.
Dalam kenangan kami melihat, Mesra kasih bonda menatap, Sedang lena dalam rahap, Dua tangan kaku berdakap.
Bibir bonda bersih lesu, Pernah dulu mengucupi dahiku, Kini kurasakan kasihnya lagi, Meski jauh dibatasi bumi.
Nisan batu kami tegakkan, Tiada lagi lalang memanjang, Ada doa kami pohonkan, Air mawar kami siramkan.
Senyum kemboja menghantar kami, Meninggalkan makam sepi sendiri, Damailah bonda dalam pengabdian, Insan kerdil mengadap Tuhan.
Begitulah bakti kami berikan, Tiada sama bonda melahirkan, Kasih bonda tiada sempadan, Kemuncak murni kemuliaan insan.
Tegak kami di makam sepi, Lalang-lalang tinggi berdiri, Dua nisan terkapar mati, Hanya papan dimakan bumi.
Dalam kenangan kami melihat, Mesra kasih bonda menatap, Sedang lena dalam rahap, Dua tangan kaku berdakap.
Bibir bonda bersih lesu, Pernah dulu mengucupi dahiku, Kini kurasakan kasihnya lagi, Meski jauh dibatasi bumi.
Nisan batu kami tegakkan, Tiada lagi lalang memanjang, Ada doa kami pohonkan, Air mawar kami siramkan.
Senyum kemboja menghantar kami, Meninggalkan makam sepi sendiri, Damailah bonda dalam pengabdian, Insan kerdil mengadap Tuhan.
Begitulah bakti kami berikan, Tiada sama bonda melahirkan, Kasih bonda tiada sempadan, Kemuncak murni kemuliaan insan.
3 comments:
Terima Kasih. frappe. terima kasih atas ingatan.
Rojak
Terima Kasih. frappe. terima kasih atas ingatan.
Rojak
Sama-sama..moga rohnya dikalangan orang-orang yang beriman
Post a Comment